Film The Crazy People merupakan film yang dibuat pada tahun 90-an, yang disutradarai oleh Tony Bill. Film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Emory Lesson yang bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan sehari-hari. Emory bekerja di bagian periklanan pada perusahaan tersebut. Permasalahan muncul ketika Emory dirasa tidak dapat membuat kata-kata iklan yang dapat menarik konsumen. Drucker yang merupakan general manager perusahaan tempat Emory bekerja, merasa bahwa iklan yang dibuat oleh Emory terlalu jujur. Drucker meminta Emory untuk mengubah iklannya dan membuatnya semenarik mungkin, meskipun tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Drucker merasa bahwa iklan yang jujur tidak dapat menarik masyarakat untuk membeli sebuah produk.
Namun Emory menolak permintaan tersebut, Emory menganggap bahwa hal tersebut merupakan penipuan dan mempermainkan kepercayaan masyarakat. Karena hal tersebut, Drucker menganggap bahwa Emory Lesson sudah tidak waras lagi karena mengguanakan kata-kata yang jujur dalam pembuatan iklan, padahal selama orang-orang membuat iklan dengan kata yang dibuat-buat untuk dapat menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, Drucker menyuruh salah satu anak buahnya untuk membawa Emory ke rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa itulah Emory menemukan teman-teman baru.Teman-teman barunya tersebut mengalami gangguan jiwa, misalnya salah satu temannya tersebut hanya mau mengatakan “halo”.
Karena suatu kesalahan, iklan-iklan yang dibuat Emory disebarluaskan. Dan ternyata iklan yang dibuat Emory dengan kata-kata yang jujur menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk-produk yang diiklankan tersebut. Bahkan orang yang membeli jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Karena itulah Drucker menyuruh anak buahnya untuk menjemput Emory dari rumah sakit jiwa dan menyuruh Emory untuk kembali bekerja membuat iklan di perusahaan yang ia pimpin. Namun Emory menolak untuk kembali berkerja, karena ia telah merasa nyaman tinggal di rumah sakit jiwa itu bersama teman-temannya. Karena Drucker merasa tidak ada orang di perusahaanya yang mampu membuat iklan seperti Emory, ia memutuskan untuk meminta Emory untuk membuat iklan di rumah sakit jiwa bersama teman-teman barunya. Iklan-iklan yang dibuat oleh Emory dan teman-temannya mampu membuat penjualan produk-produk perusahaan tersebut membludak sehingga menyedot perhatian media massa. Sayangnya, Drucker mengatakan pada media bahwa dialah yang membuat iklan-iklan produknya. Drucker tidak ingin mengakui bahwa iklan-iklannya dibuat oleh orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Emory merasa kecewa sekaligus marah dengan pernyataan-peryataan Drucker yang tidak jujur kepada media. Setelah Drucker merasa sukses dengan keuntungan dari penjualan produk-produknya yang begitu besar, ia mengucilkan Emory dan teman-temannya yang telah berjasa dalam kesuksesan produk-produknya. Di akhir film, diceritakan mengenai kesuksesan Emory dan teman-temannya dalam membuat iklan untuk produk perusahaan SONY yang merupakan perusahaan yang menjadi saingan perusahan Drucker.
Film ini sangat menarik dan menghibur karena dikemas dengan bentuk cerita komedi dan terdapat aksi-aksi konyol dari para pemain-pemainnya. Selain itu film ini juga mendidik, karena banyak pesan moral yang disajikan, salah satunya mengajarkan tentang kejujuran. Tidak dipungkiri bahwa hampir semua iklan produk di dunia menggunakan iklan yang tidak jujur. Apa yang ditampilkan dalam iklan suatu produk jauh dari keadaan yang sebenarnya. Tentu saja hal tersebut dapat disebut sebagi salah satu bentuk penipuan besar-besaran terhadap masyarakat. Hal ini tentu sangat berbahaya jika apa yang disajikan dalam iklan sangat jauh dari keadaan yang sesungguhnya, terutama bagi produk makanan dan obat-obatan karena akan memberikan dampak yang serius bagi kesehatan masyarakat. Film The Crazy People secara tidak langsung mengingatkan para perusahaan agar menggunakan kejujuran dalam iklan-iklan produknya, jangan semata-mata menginginkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kesejahteraan masyarakat, terutama konsumen yang telah membeli produk-produk mereka. Film ini meyakinkan perusahaan-perusahaan untuk tidak perlu merasa khawatir terhadap hasil penjualan dari produk-produk mereka jika menggunakan kejujuran dalam iklan produk-produk mereka. Film The Crazy People memaparkan bahwa dengan iklan yang jujur, produk dari suatu perusahaan tetap akan laku terjual, bahkan penjualan produk tersebut akan lebih meningkat, seperti yang dibuktikan di dalam film ini.
Selain menjelaskan tentang pentingnya suatu kejujuran dalam iklan, film The Crazy People juga mengajarkan kepada penonton tentang pentingnya mempertahankan kebenaran. Seseorang harus menerapkan kejujuran dan kebenaran dalam bidang apapun termasuk di dalam pekerjaanya. Hal ini dicontohkan oleh dr. Baylor, salah satu dokter Psikologis yang menangani kesepuluh pasien gangguan jiwa. dr. Baylor tidak mematuhi atasannya yang memerintahkannya untuk bekerjasama dengan suatu perusahaan iklan. Dr. Baylor menolak bekerja sama, karena perusahaan iklan tersebut ingin memanfaatkan para pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa tempat ia bekerja untuk membuat iklan produk mereka demi keuntungan mereka sendiri dan tanpa memberi imbalan yang pantas terhadap hasil kinerja para pasien gangguan jiwa tersebut. Dr. Baylor tetap menolak tawaran kerjasama tersebut meskipun harus mengakibatkan dirinya dipecat oleh atasannya dari pekerjaannya. Dr. Baylor merasa sangat kecewa dengan tindakan atasannya yang lebih mementingkan uang daripada kesembuhan pasiennya. Meskipun dr. Baylor kehilangan pekerjaannya, ia tidak menyesal karena ia telah menegakkan kebenaran dan telah bekerja sebagaimana mestinya. Selain mengajarkan untuk mempertahankan kebenaran, cerita tersebut sekaligus mengajarkan kepada para penonton untuk tidak melakukan sesuatu yang salah hanya karena uang.
Selain itu, film The Crazy People juga mengajarkan kepada penonton untuk menghargai semua orang dan mengakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, begitu pula dengan para pasien di rumah sakit jiwa. Mereka semua juga memiliki kelebihan dan tidak ada salahnya mengakui kelebihan orang-orang tersebut. Dalam film The Crazy people, seorang manager perusahaan yang bernama Drucker tidak mau mengakui bahwa pembuat iklan produknyaadalah orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Ia merasa malu mengakui bahwa orang-orang yang memiliki gangguan jiwa tersebut lebih pintar dalam membuat iklan daripada bawahannya yang mengurusi periklanan.
Pesan-pesan moral yang diberikan oleh film tersebut dapat berguna bagi masyarakat, melihat sampai saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan yang tidak jujur dalam pembuatan iklan untuk produk-produknya. Film The Crazy People juga dapat membuat masyarakat menjadi tidak takut lagi berkata jujur, karena dengan kejujuran bukan kesengsaraan yang akan didapat, tetapi akan memberikan sebuah kesuksesan.
Namun Emory menolak permintaan tersebut, Emory menganggap bahwa hal tersebut merupakan penipuan dan mempermainkan kepercayaan masyarakat. Karena hal tersebut, Drucker menganggap bahwa Emory Lesson sudah tidak waras lagi karena mengguanakan kata-kata yang jujur dalam pembuatan iklan, padahal selama orang-orang membuat iklan dengan kata yang dibuat-buat untuk dapat menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, Drucker menyuruh salah satu anak buahnya untuk membawa Emory ke rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa itulah Emory menemukan teman-teman baru.Teman-teman barunya tersebut mengalami gangguan jiwa, misalnya salah satu temannya tersebut hanya mau mengatakan “halo”.
Karena suatu kesalahan, iklan-iklan yang dibuat Emory disebarluaskan. Dan ternyata iklan yang dibuat Emory dengan kata-kata yang jujur menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk-produk yang diiklankan tersebut. Bahkan orang yang membeli jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Karena itulah Drucker menyuruh anak buahnya untuk menjemput Emory dari rumah sakit jiwa dan menyuruh Emory untuk kembali bekerja membuat iklan di perusahaan yang ia pimpin. Namun Emory menolak untuk kembali berkerja, karena ia telah merasa nyaman tinggal di rumah sakit jiwa itu bersama teman-temannya. Karena Drucker merasa tidak ada orang di perusahaanya yang mampu membuat iklan seperti Emory, ia memutuskan untuk meminta Emory untuk membuat iklan di rumah sakit jiwa bersama teman-teman barunya. Iklan-iklan yang dibuat oleh Emory dan teman-temannya mampu membuat penjualan produk-produk perusahaan tersebut membludak sehingga menyedot perhatian media massa. Sayangnya, Drucker mengatakan pada media bahwa dialah yang membuat iklan-iklan produknya. Drucker tidak ingin mengakui bahwa iklan-iklannya dibuat oleh orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Emory merasa kecewa sekaligus marah dengan pernyataan-peryataan Drucker yang tidak jujur kepada media. Setelah Drucker merasa sukses dengan keuntungan dari penjualan produk-produknya yang begitu besar, ia mengucilkan Emory dan teman-temannya yang telah berjasa dalam kesuksesan produk-produknya. Di akhir film, diceritakan mengenai kesuksesan Emory dan teman-temannya dalam membuat iklan untuk produk perusahaan SONY yang merupakan perusahaan yang menjadi saingan perusahan Drucker.
Film ini sangat menarik dan menghibur karena dikemas dengan bentuk cerita komedi dan terdapat aksi-aksi konyol dari para pemain-pemainnya. Selain itu film ini juga mendidik, karena banyak pesan moral yang disajikan, salah satunya mengajarkan tentang kejujuran. Tidak dipungkiri bahwa hampir semua iklan produk di dunia menggunakan iklan yang tidak jujur. Apa yang ditampilkan dalam iklan suatu produk jauh dari keadaan yang sebenarnya. Tentu saja hal tersebut dapat disebut sebagi salah satu bentuk penipuan besar-besaran terhadap masyarakat. Hal ini tentu sangat berbahaya jika apa yang disajikan dalam iklan sangat jauh dari keadaan yang sesungguhnya, terutama bagi produk makanan dan obat-obatan karena akan memberikan dampak yang serius bagi kesehatan masyarakat. Film The Crazy People secara tidak langsung mengingatkan para perusahaan agar menggunakan kejujuran dalam iklan-iklan produknya, jangan semata-mata menginginkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kesejahteraan masyarakat, terutama konsumen yang telah membeli produk-produk mereka. Film ini meyakinkan perusahaan-perusahaan untuk tidak perlu merasa khawatir terhadap hasil penjualan dari produk-produk mereka jika menggunakan kejujuran dalam iklan produk-produk mereka. Film The Crazy People memaparkan bahwa dengan iklan yang jujur, produk dari suatu perusahaan tetap akan laku terjual, bahkan penjualan produk tersebut akan lebih meningkat, seperti yang dibuktikan di dalam film ini.
Selain menjelaskan tentang pentingnya suatu kejujuran dalam iklan, film The Crazy People juga mengajarkan kepada penonton tentang pentingnya mempertahankan kebenaran. Seseorang harus menerapkan kejujuran dan kebenaran dalam bidang apapun termasuk di dalam pekerjaanya. Hal ini dicontohkan oleh dr. Baylor, salah satu dokter Psikologis yang menangani kesepuluh pasien gangguan jiwa. dr. Baylor tidak mematuhi atasannya yang memerintahkannya untuk bekerjasama dengan suatu perusahaan iklan. Dr. Baylor menolak bekerja sama, karena perusahaan iklan tersebut ingin memanfaatkan para pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa tempat ia bekerja untuk membuat iklan produk mereka demi keuntungan mereka sendiri dan tanpa memberi imbalan yang pantas terhadap hasil kinerja para pasien gangguan jiwa tersebut. Dr. Baylor tetap menolak tawaran kerjasama tersebut meskipun harus mengakibatkan dirinya dipecat oleh atasannya dari pekerjaannya. Dr. Baylor merasa sangat kecewa dengan tindakan atasannya yang lebih mementingkan uang daripada kesembuhan pasiennya. Meskipun dr. Baylor kehilangan pekerjaannya, ia tidak menyesal karena ia telah menegakkan kebenaran dan telah bekerja sebagaimana mestinya. Selain mengajarkan untuk mempertahankan kebenaran, cerita tersebut sekaligus mengajarkan kepada para penonton untuk tidak melakukan sesuatu yang salah hanya karena uang.
Selain itu, film The Crazy People juga mengajarkan kepada penonton untuk menghargai semua orang dan mengakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, begitu pula dengan para pasien di rumah sakit jiwa. Mereka semua juga memiliki kelebihan dan tidak ada salahnya mengakui kelebihan orang-orang tersebut. Dalam film The Crazy people, seorang manager perusahaan yang bernama Drucker tidak mau mengakui bahwa pembuat iklan produknyaadalah orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Ia merasa malu mengakui bahwa orang-orang yang memiliki gangguan jiwa tersebut lebih pintar dalam membuat iklan daripada bawahannya yang mengurusi periklanan.
Pesan-pesan moral yang diberikan oleh film tersebut dapat berguna bagi masyarakat, melihat sampai saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan yang tidak jujur dalam pembuatan iklan untuk produk-produknya. Film The Crazy People juga dapat membuat masyarakat menjadi tidak takut lagi berkata jujur, karena dengan kejujuran bukan kesengsaraan yang akan didapat, tetapi akan memberikan sebuah kesuksesan.
0 komentar:
Posting Komentar