Senin, 28 Maret 2011

Re-post: My Grandmaster


Banyak pengetahuan yang gw dapet saat gw menemani adik-adik gw belajar. Kali ini gw nemenin adik gw yang kedua, Zacky, mempersiapkan dirinya mengikuti lomba catur bergengsi di daerah gw.

Sebelumnya Zacky menyabet juara dua dalam lomba catur antar SMP. Ia harus rela diposisi runner up setelah rajanya (bidak catur) di libas 2-0 tanpa ampun oleh Si Ncip, lawan mainnya di final. Ncip selain rivalnya di final, ia tak lain dan tak bukan adalah guru catur Zacky sendiri. Sepertinya filosofi guru lebih pintar dari muridnya berlaku di pertandingan itu.

Setiap 2 minggu sekali, sore atau petang hari, Zacky ke rumah Ncip, untuk berguru catur pada grandmaster SMP itu. Tak disangka-sangka, tak dinyana-nyana, ia bertemu Ncip di final, betapa tidak lucunya suatu fenomena macam ini. Tapi kami sekeluarga tertawa terpingkal-pingkal.

Tak lama lagi, Ncip harus menyerahkan singgasananya, gelar juaranya kepada Zacky, melihat begitu pesatnya kemampuan adik gw ini di dunia catur-mencatur. Padahal, pengalaman Zacky di permainan otak ini masih seumur jagung. Ncip pun turut berdaulat, bahwa tak lama lagi Zacky akan menandingi kekuatannya. Ia pun rela jika muridnya harus meneruskan perjuangannya. Ncip sekarang kelas 3 SMP, satu tahun di atas Zacky. Ncip pasrah, ia harus fokus pada bukunya, bukan pada bidak caturnya, Ncip akan menghadapi peperangan yang lebih menantang, Ujian Nasional.

Sekali lagi Zacky membuktikan kejeniusannya. Setelah matematika, komputer, ilmu pengetahuan umum, sepakbola, kali ini catur. Ia tak kekurangan bidang untuk memperlihatkan kecanggihan otak kirinya.

Gw dan bokap kalah telak melawan Zacky. Padahal bokap gag pernah kalah lawan gw, dan temen-temen gw gag pernah menang lawan gw. Tapi Zacky telah mempermalukan kami, di depan keluarga kami sendiri, dalam beberapa menit saja, dalam beberapa langkah saja, ia berhasil berucap “skak mat”, raja-raja kami bertekuk lutut tak berdaya.

Parahnya lagi, gw baru jalan beberapa langkah, Zacky sudah berhasil membekuk raja gw dari berbagai arah, tanpa celah, tanpa ampun, hingga jalan satu-satunya adalah gw membiarkan raja gw melarikan diri dengan kudanya. Meski itu sebenarnya tak bisa diterima (mempertahankan diri untuk terus hidup, kadang menggunakan cara-cara yang tak masuk akal).

Saat menemani Zacky bermain catur, cukup membuat gw pusing juga. Seolah-olah setiap langkahnya adalah rumus matematika, setiap lirikannya ke bidak lawan adalah sebuah konspirasi yang tak bisa ditebak. Saat itulah gw melihat seorang calon grandmaster di depan gw, adik gw sendiri.

Saat gw mencoba bermain catur dengan komputer, gw meminta Zacky turut andil dalam permainan gw. Zacky menerangkan berbagai macam istilah dalam catur. Mengomentari langkah-langkah gw yang ia lihat sebagai langkah bunuh diri. Jari telunjuknya kesana-kemari mengarahkan bidak catur gw. Mulutnya berucap mantra-mantra dalam bahasa catur yang belum pernah gw dengar.

Strategi yang ia ajarkan membuat mata gw berkunang-kunang. Pembukaan catur saja ada banyak yang ia terangkan. Alasan kenapa pake pembukaan ini atau pembukaan itu pun juga tak terlewatkan (gw juga sich yang minta diterangin. Habis gag plong kan kalau tau istilah tapi gag tau maksudnya). Mulai pembukaan Bird, Inggris, Spanyol, sampai pembukaan Gajah Raja. Pertahanan pun gag mau kalah, ada pertahanan Benoni, Itali, Perancis, Sililia, dsb.

Dari sini saja gw belajar bahwa langkah pertama adalah langkah yang paling menentukan, langkah keramat yang membawa menuju podium kemenangan atau jurang kematian (Kemenangan raja ditentukan oleh langkah pionnya. Saat itu, gw sadar untuk tidak memandang rendah pion lagi. Pion ternyata sangat berharga, meski banyak yang tak menginginkannya).

Lebih hebatnya lagi, kadang dalam permainan catur sudah bisa ditentukan siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah dari beberapa langkah awal. Sekali salah langkah di awal pertandingan, nyawa raja kemungkinan besar telah berada di ujung tanduk (meskipun tak diketahui tanduk siapa, karena di dalam catur tidak ada banteng yang bermain, yang ada hanya kuda, dan kuda tak bertanduk).

Zacky juga menyebutkan istilah-istilah catur saat memberi arahan dalam permainan gw lawan komputer, example: gambit, rokade, remis (hehe… cm itu yang berhasil gw inget). Begitu banyaknya istilah di dunia catur, membuat kepala gw mumet jg.

Zacky tidak sendirian dalam memahami dunia catur yang begitu luas itu. Selain punya master bernama Ncip, dan kakak perempuan yang setia mengikuti perkembangan ilmu caturnya ini, Zacky punya buku-buku catur yang banyak memberikan informasi. Buku-buku catur yang berisi permainan-permainan para grandmaster internasional (penguasa catur dunia, raja-diraja: Gary Kasparov, Reshevsky, Bronstein, Korchnoi, Topalov, dll). Buku-buku catur yang penuh kharisma di mata gw, mungkin juga di mata Zacky.

Alhasil, dengan arahan Zacky, gw bisa menang lawan komputer, level berapapun. Dengan ganas gw libas raja milik kepala kotak itu (red: komputer), sekali tebas, perwira-perwiranya pada mabuk kepayang. Tapi klu gag ada campur tangan Zacky, di level-level awal pun, kepala kotak itu mampu menghabisi raja gw dengan mudah, tanpa ampun, dan angkuh. Begitulah klu pemikiran-pemikiran Zacky gag gw libatkan dalam permainan itu.

Namun, perjalanan Zacky di dunia catur bukan tanpa halangan. Pelajaran Zacky agak terganggu, karena ia sering dipanggil untuk berlatih dengan klub catur sekolahnya untuk mempersiapkan pertandingan-pertandingan yang akan diikuti, bahkan saat ia sedang ada kelas. Ia pun agak keteran mengatur jadwalnya. Nyokap pun akhirnya angkat bicara. Nyokap gw sebenarnya gag melarang Zacky bermain catur, asalkan pelajaran sekolahnya gag terlantar.

Setelah berpikir panjang (mungkin), setelah pulang sekolah beberapa hari kemudian, Zacky dengan bijak mengatakan bahwa ia akan keluar dari klub caturnya setelah mengikuti lomba catur bergengsi di daerah yang telah gw ceritakan tadi. Ia ingin konsentrasi ke pendidikannya. Yang terpenting bagi dirinya sekarang adalah sekolahnya, kekhawatiran nyokap yang sangat dicintainya. Ah, anak sekecil itu.

Walaupun begitu, Ia mengatakan bahwa ia tidak melupakan catur, catur adalah bagian dari kejeniusannya, catur adalah bagian dari hidupnya, bahwa catur adalah seni di atas papan. Ia tak akan meninggalkannya, meskipun ia tak lagi memberikan perhatian yang begitu besar kepada bidak-bidak caturnya yang kini diam dengan anggun di sudut kamarnya. Meskipun sekarang ia menutup buku caturnya dan membuka kembali buku-buku pelajarannya. Walaupun kini ia dalam dilema. Ia akan belajar catur sendiri, dengan caranya sendiri.

Gw yakin, Zacky akan menunjukkan taringnya, pada masanya nanti. Ia akan memperlihatkan kepada alam semesta, berteriak pada dunia bahwa ia adalah seorang grandmaster. Ya, Ia adalah seorang grandmaster. Tak kuragukan sedikit pun. Setidaknya saat ini, Ia adalah grandmaster gw. My grandmaster./ONR/.