Selasa, 13 Juli 2010

Princess Masako: My Inspiration


Masako Owada, salah satu perempuan yang bisa menginspirasi saya untuk lebih maju. Bagaimana tidak, Puteri Mahkota Jepang ini punya banyak keahlian dan latar belakang pendidikan yang mengagumkan. Masako Owada atau yang lebih akrab disapa Princess Masako merupakan menantu Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Ia menikah dengan Putra Mahkota Naruhito pada bulan November 1986. Mereka dikaruniai seorang putri yang oleh kakeknya (Kaisar Akihito) diberi nama Aiko atas usulan cendekiawan-cendekiawan Jepang. Putri Aiko lahir di Tokyo pada tanggal 1 Desember 2001.


Saya semakin mengagumi Masako setelah membaca buku Ben Hills yang menceritakan cukup detail tentang kehidupan Masako. Antara lain mengenai ketegaran Masako sebagai puteri mahkota Jepang yang mungkin sulit dilakukan oleh wanita lain, dan usaha-usaha kerasnya dalam menyesuaikan kehidupan dengan aturan-aturan ketat kekaisaran Jepang yang merupakan hal baru baginya.


Dalam bukunya, Ben Hills mengatakan bahwa Masako menguasai 5 bahasa. Sumber lain menjelaskan bahwa Masako mampu berkomunikasi dalam 6 bahasa, yaitu Jepang, Perancis, Inggris, Spanyol, Rusia, dan Jerman. (Hebat kan… gw aja Bahasa Inggris masih kagok). Masako telah berhasil memotivasi saya untuk mempelajari bahasa-bahasa tersebut. (kayaknya seru juga bisa berkomunikasi dengan berbagai bahasa di dunia, tapi susahnya minta ampun, baru belajar bahas Inggris, Perancis, dan Jepang aja nich udah bikin pusing kepala, haha… salut dech buat Masako).


Masako lahir 46 tahun silam, tepatnya tanggal 9 Desember 1963. Ia merupakan anak tertua dari pasangan Hisashi Owada (diplomat senior) dan Yumiko Egashira. Di masa kecilka, Masako sempat tinggal di luar negeri karena mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai diplomat sekaligus duta besar Jepang, antara lain di Amerika Serikat dan Moskwa. Masako merupakan seorang diplomat lulusan dari Harvard dan Oxford University (Dua-duanya merupakan universitas terbaik di dunia). Masako memperoleh gelar BA di bidang Ekonomi dari Harvard University, ia lulus dengan predikat suma cumlaude (wuih… cumlaude di UI aja susah banget). Masako kemudian meneruskan pendidikan pasca sarjananya di Oxford University, Ia mengambil pasca sarjana Hubungan Internasional.


Setelah menyelesaikan pendidikannya, Princess Masako bekerja di Departemen Luar Negeri Jepang. Dalam melakukan pekerjaannya di kementrian luar negeri, Masako benyak bertemu dengan para pemimpin dunia. Namun, setelah menikah dengan Putra Mahkota Naruhito, ia harus rela melepaskan pekerjaannya sebagai diplomat, karena aturan kekaisaran tidak memperbolehkan anggota keluarganya terlibat dalam masalah politik.


Saya sangat sedih saat dikabarkan bahwa Masako sedang mengalami strees. Menurut berbagai pihak, stress yang dialami Masako lantaran karena banyaknya tuntutan yang harus diemban oleh wanita cantik itu. Salah satu tuntutannya adalah melahirkan seorang putra sebagai pewaris tahta kekaisaran Jepang yang juga merupakan kekaisaran tertua di dunia. Semoga Princess Masako cepat sembuh dan dapat kembali menginspirasi wanita-wanita di dunia ini untuk menggapai masa depan yang lebih baik./ONR/.

0 komentar:

Posting Komentar