Selasa, 04 Mei 2010

Dampak Lingkungan Kotor Jakarta


Lingkungan yang kotor masih menjadi salah satu problematika di Jakarta dari sekian banyak problematika lainnya. Lingkungan yang kotor di Indonesia selama ini identik dengan kota Jakarta. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian pemerintah provinsi dan masyarakat Jakarta untuk menghilangkan label buruk yang telah melekat bagi kota Jakarta. Lingkungan yang kotor akan memberikan banyak dampak negatif bagi kota Jakarta. Dampak negatif tersebut khususnya di bidang kesehatan dan lingkungan. Kotornya lingkungan di Jakarta tidak mencerminkan ajaran agama Islam yang sangat mencintai dan menjunjung tinggi kebersihan.

Banyak sekali penyebab kotornya kota Jakarta, baik itu dari sampah yang menumpuk maupun dari polusi yang banyak ditemukan di Jakarta sebagai kota industri. Dampak-dampak yang dapat diakibatkan oleh lingkungan Jakarta yang kotor yaitu, bencana tahunan seperti banjir yang akan selalu terjadi jika lingkungan di Jakarta terus dibiarkan kotor. Banjir di Jakarta diakibatkan oleh sampah-sampah yang menumpuk dimana-mana. Banjir tersebut akan memberikan banyak sekali dampak negatif bagi kota Jakarta, antara lain menyebabkan puluhan ribu rumah dan hektar sawah terendam, jalan dan jembatan rusak, aktivitas ekonomi masyarakat tersendat selama beberapa pekan, berbagai penyakit muncul, khususnya penyakit kulit dan masalah pencernaan, serta sisa air dan lumpur dari banjir menyebarkan bau busuk yang menyengat. Selain sampah, penyebab banjir di kota Jakarta adalah warga Jakarta yang seenaknya mendirikan bangungan di bantaran sungai, padahal mereka tidak mempunyai hak atas bangunan yang mereka buat tersebut. Hal tersebut membuat bantaran sungai menjadi sempit yang akhirnya dapat menimbulkan banjir.

Di Kota Jakarta juga banyak ditemui pasar-pasar liar dan pedagang kaki lima di sepanjang trotoar. Selain itu, trotoar tersebut juga digunakan untuk tempat mendirikan berbagai toko, bengkel motor, stempel, bengkel pompa air, dll. Akibatnya terjadi kemacetan luar biasa di jalan-jalan kota Jakarta. Jalan menjadi sempit, karena ulah pedagang-pedagang liar tersebut. Akibat lainnya adalah di daerah itu menjadi kotor dan jorok, karena sampah berserakan di mana-mana dan memenuhi trotoar, sehingga menimbulkan bau busuk yang menusuk hidung. Polusi udara yang terjadi di kota Jakarta akan membuat warga Jakarta mengalami ketidaknyamanan dalam beraktifitas, udara yang kotor juga dapat menyebabkan banyak penyakit, seperti penyakit pernapasan. Sedangkan pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai-sungai oleh pabrik-pabrik yang ada di Jakarta akan menimbulkan tercemarnya air di sungai-sungai tersebut. Lingkungan Jakarta yang kotor juga membuat kota tersebut menjadi tidak sedap dipandang mata dan memberikan citra yang buruk bagi kota Jakarta.

Kebersihan kota Jakarta bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi DKI Jakarta saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat kota Jakarta. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi kotornya lingkungan di Jakarta antara lain: pemprov menertibkan pedagang-pedagang liar yang mangkal di trotoar-trotoar, yang membuat lingkungan menjadi kotor dan kumuh; memberikan denda kepada siapa saja yang membuang sampah sembarangan; pemprov perlu menertibkan pasar liar yang membuat beberapa tempat di Jakarta menjadi semrawut karena adanya pasar ini, sampah yang dihasilkan pasar liar inipun tidak sedikit; melakukan pengerukan sampah yang ada di sungai; masyarakat Jakarta bersama-sama membersihkan selokan yang selama ini tersumbat, yang dapat menimbulkan banjir.

Dinas Kebersihan Jakarta harus melaksanakan tugasnya dengan baik dalam mengangkut sampah; masyarakat Jakarta harus merawat taman atau tanaman yang ada di Jakarta yang dapat mengurangi polusi; pengujian emisi bagi kendaraan bermotor yang memasuki wilayah Jakarta; melakukan car free day, dimana satu hari tanpa kendaraan bermotor. Solusi untuk menangulangi masalah ini merupakan kepedulian masyarakat dan pemerintah provinsi Jakarta untuk mennciptakan kota Jakarta yang bersih, indah, dan nyaman.

REFERENSI

- Kompas. 2005. Banjir Surut, Lingkungan Kotor dan Penyakit Muncul.

(http://ampl.or.id, diakses pada hari Senin, 3 Mei 2010).

- Tim Politisi Indonesia.com. 2010. Kondisi Jakarta Barat Kumuh dan Kotor!.

(http://politisi-indonesia.com, diakses pada hari Senin, 3 Mei 2010).


LEONARDO DA VINCI: THE MAESTRO OF PIECES



Leonardo Da Vinci lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, dekat Empoli, Italia. Leonardo merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci, yang berarti Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci. Ayah Leonardo, Ser Piero adalah seorang notaris dan tuan tanah terkemuka di Kota Florence. Sedangkan, Caterina hanyalah seorang gadis petani biasa. Tapi, meskipun demikian sejak kecil Leonardo tetap diperlakukan seperti anak Piero yang sah. Ia tinggal di rumah Piero dan dididik sesuai dengan minat dan bakatnya.

Pada masa itu, Florence merupakan pusat para intelek dan seniman di Italia. Kondisi ekonomi keluarga Leonardo yang cukup mapan itu memungkinkan Leonardo memperoleh pendidikan terbaik di kota tersebut. Di sekolahnya, Leonardo mempelajari geometri, membaca, menulis, matematika, dan bahasa Latin. Ia pun tumbuh sebagai seorang yang cerdas. Guru-gurunya sering dibuat pusing dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan. Pada usia belia, yaitu pada saat Leonardo berusia 15 tahun, ia sudah belajar melukis dan memahat dengan seorang pelukis terkenal di Kota Florence bernama Andrea del Verrocchio sebagai pendidiknya dan ia mulai melukis di Firenze, sekitar tahun 1466. Leonardo memperoleh sejumlah keterampilan yang kemudian menjadi bekal berharganya, seperti melukis, mematung, melebur emas (goldsmithing), dan pencetakan perunggu.

Leonardo berperan dalam lukisan Baptism of Christ karya Verrocchio pada tahun 1476. Leonardo melukis malaikat di lukisan tersebut. Dalam lukisan itu, masing-masing mereka melukis satu malaikat dan lukisan Leonardo jauh lebih indah daripada Verrocchio. Ada kabar yang mengisahkan bahwa Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.

Selain bekerja di tempat-tempat tersebut, Leonardo Da Vinci juga membantu Raphael dan Michaelangeo dalam merancang katedral Santo Petrus. Mahakaryanya, Jamuan Terakhir (The Last Supper) yang dilukis pada tahun 1495 sampai tahun 1497 di dinding biara Santa Maria, Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Leonardo da Vinci menetap di Chateau de Cloux, Perancis, atas undangan Raja Francis I sejak 1516. Lalu pada tahun 1517, Leonardo da Vinci menerima kunjungan Kardinal Louis Aragon. Kepada kardinal inilah ia menunjukkan karyanya yang terakhir. Ia terus menetap di Chateau de Cloux sampai akhirnya meninggal di sana tanggal 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis. Tidak ada catatan mengenai penyebab kematiannya.

B. DAFTAR PUSTAKA

- Maknyak, Realmaya. 2007. Leonardo Da Vinci, Manusia Penuh Misteri.

http://id.shvoong.com, (diakses pada hari Sabtu, 13 Maret 2010, pukul 20.45 WIB).

- Kurnia, R.S. 2007. Leonardo da Vinci: Seniman Sepanjang Masa.

http://www.biokristi.sabda.org, (diakses pada hari Sabtu, 13 Maret 2010, pukul 20.50 WIB).

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DEPARTEMEN SOSIAL DALAM MENGATASI MASALAH ANAK JALANAN

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak jalanan seperti eksploitasi dan kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, dan seksual, masih menjadi problematika di negara ini. Permasalahan anak jalanan yang masih marak terjadi tersebut adalah tanggung jawab kita sebagai orang Islam. Dimana di dalam Islam diajarkan untuk membantu dan menyantuni anak yatim atau fakir miskin. Permasalahan anak-anak jalanan tersebut juga merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai ulul amri di negara ini. Dalam Undang-undang Dasar juga telah dijelaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar, termasuk anak jalanan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memeliharanya. Dalam melakukan tanggung jawabnya tersebut, ada berbagai hal yang telah dilakukan pemerintah khususnya Departemen Sosial, yang merupakan departemen yang tugasnya mengurusi dan meneyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh Departemen Sosial untuk mengatasi masalah tersebut antara lain adalah melakukan asesment yang bekerjasama dengan berbagai lembaga masyarakat, Dinas Sosial dan kepolisian yang bertujuan untuk mengurangi populasi anak jalanan. Asesment yang dilakukan berupa pendataan anak jalanan, mengindentifikasi korban kekerasanmelalui teknik wawancara secara persuasif, menarik anak jalanan yang terspaksa bekerja dijalan dengan tetap memperhatikan hak anak-anak, melakukan penegakan hukum terhadap anak jalanan, melakukan program pemberdayaan keluarga secara efektif untuk mengurangi kemiskinan. Assesmement ini dilakukan untuk memperoleh data identitas populasi anak jalanan di wilayah DKI Jakarta dan mengetahui secara rinci masalah, penyebab, akibat dan kebutuhan anak jalanan. Pelaksanaan kebijakan tersebut lebih mengedepankan langkah persuasif terhadap anak jalanan agar pada saat pendataan mereka tidak mengalami tarauma atau ketakutan.

Kebijakan lain yang telah dilakukan oleh Departemen Sosial adalah menyiapkan anggaran Rp 184 miliar bagi penanganan 140.000 anak jalanan pada tahun 2010. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun rumah-rumah panti sosial dan panti anak dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga sosial masyarakat di bidang anak jalanan. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan lebih dari 400 rumah singgah yang berguna untuk menampung anak-anak jalanan di seluruh Indonesia. Langkah strategis lain yang ditempuh Departemen Sosial dalam melakukan perlindungan terhadap anak jalanan adalah dengan melakukan berbagai kerjasama dengan institusi-institusi sosial lain seperti Save The Children.

Kerjasama tersebut meliputi pemulangan, pemulihan dan reintegrasi korban eksploitasi anak. Kesepakatan lain adalah antara Departemen Sosial dan Kepolisian Republik Indonesia tentang perlindungan dan rehabilitasi anak yang dihadapkan dengan hokum. Departemen Sosial juga menyelenggarakan berbagai rapat koordinasi nasional tentang perlindungan anak jalanan. Rapat koordinasi perlindungan anak jalanan dihadiri berbagai perwakilan pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lembaga internasional dibidang anak diantaranya Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama RI, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Save The Children, UNICEF, ILO, KPAI, Komnas PA, Komnas HAM, Kepolisian dan Dinas Sosial di masing-masing daerah di seluruh Indonesia. Dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut, pemerintah berharap pada tahun 2011 nanti, Indonesia bisa bebas anak jalanan.

Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan, tantangan dan penderitaan yang dialami anak-anak jalanan masih belum berakhir. Masalah eksploitasi anak jalanan bukan merupakan masalah internal dalam keluarga yang tidak boleh diikutcampuri oleh masyarakat dan pemerintah. Semua komponen negara yang terdiri dari pemerintah, masyarakat, dan LSM juga harus turut berperan serta dalam menyelesaikan masalahan eksploitasi anak jalanan. Upaya penanganan masalah harus secara profesional, terorganisir, dan berkesinambungan. Penanganan yang dilakukan harus menggunakan metode yang tepat, misalnya dengan cara persuasif, manusiawi, serta memahami karakteristik mereka.

REFERENSI

- H., Yoseph. 2010. Depsos Siapkan Dana bagi Anak Jalanan.

(http://berita.liputan6.com/sosbud/201004/271018, diakses pada hari Kamis, 8 April 2010).

- Muhammad, Tira. 2010. Rapat Koordinasi Perlindungan Anak Jalanan.

(http://yanrehsos.depsos.go.id, diakses pada hari Kamis, 8 April 2010).

- Muhammad, Tira. 2010. Assesment Anak Jalanan DKI Jakarta.

(http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/menubaru.php, diakses pada hari Kamis, 8 April 2010).

- Helmy, Cornelius. 2010. Depsos Siapkan Rp 184 Miliar untuk Anak Jalanan.

(http://nasional.kompas.com/sso/register, diakses pada hari Kamis, 8 April 2010).



Senin, 03 Mei 2010

My Love Zack Says…..


Penyimpangan Sosial


Pengertian Penyimpangan sosial adalah Suatu perilaku Sosial yang tidak sesuai dengan norma dan nilai di dalam pandangan masyarakat sekitar. Berikut Adalah Contoh Penyimpangan Sosial
Di ……

Dalam Keluarga

Kedua Adik Berebut Mainan baru dibelikan ibu karena hanya satu mainan saja

Penyimpang : Ke 2 Adik

Gara-gara : Mainan Dari Ibu yang hanya 1

Norma Yang dilanggar : Kesusilaan -> Karena Membuat hati si ibu sedih

Kesopanan -> Karena membuat anggota keluarga lain menjadi risih

Di Sekolah

Anak anak jaman sekarang lebih banyak yang mempunyai Hp yang Fiturnya lengkap dan dibawa di sekolahan akan tetapi itu dilarang di sekolah

Penyimpang : Anak Anak Kaya

Gara-gara : Mungkin untuk cari sensasi dan membuat hati yang di pameri menjadi jengkel

Norma yang dilanggar : Hukum -> Karena itu melanggar peraturan sekolah

APAKAH ADA DIANTARA KALIAN?

Dalam Masyarakat

Sering Melanggar Rambu rambu lalu lintas

Penyimpang : Seorang warga

Gara-gara : terburu buru

Norma yang dilanggar : Hukum -> Karena Hal tersebut adalah peraturan yang berlaku

Simpati dan Sanksi

Tempat penyimpangan

Simpati

Di Keluarga

Lebih baik mainan dari ibu dimainkan secara bergantian dari pada ibu membelikan lagi.

Di Sekolah

Tentu dinasehati atau ditegur. Agar si pemilik Hp sadar (dan itu membuat murid yang Tidak mempunyai hp ikut senang)

Di Masyarakat

Para Saksi lebih baik menegur, kenapa dia menerobos ? Tidak tahukah / terburu buru

Tempat penyimpangan

Sanksi

Di Keluarga

Jika Tidak ada yng mau mengalah lebih baik mainan di sembunyikan dari ke 2 adik. Tapi jika mereka marah dihukum saja seperti tidak boleh main ke rumah teman dan tidak dibolehkan menonton tv

Di Sekolah

Jika masih membawa HP lebih baik dilaporkan agar di sita oleh guru dan dipanggilkan orang tua sehingga hati si murid takut dan malu yang bercampur aduk

Di Masyarakat

Jika si pengemudi menyangkal atau memberi jawaban yang tidak masuk akal lebih baik dibawa ke kantor polisi

Untuk memperlengkap, saya membuat tabel statistik penyimpangan sosial yang terjadi pada 3 tempat tersebut menurut pengamatan saya dan Contoh peningkatan / penurunan penyimpangan sosial

Peningkatan / penurunan penyimpangan social:

Contoh Peningkatan DAN Penurunan peningkatan sosial di SEKOLAH :

Ø Penurunan : - Karena jaman sekarang tempat sampah di lebih banyak kan sehingga siswa lebih mudah untuk membuang sampah

Ø Peningkatan : - Karena jaman sekarang siswa lebih banyak yang mempunyai Handphone yang berwarna dan lebih bagus / lengkap fiturnya dan itu dilarang dalam peraturan sekolah

Contoh Peningkatan dan Penurunan penyimpangan di dalam KELUARGA :

Ø Peningkatan : - Terjadinya peningkatan penyimpangan sosial karena mungkin pada jaman kini banyak di buat perumahan sehingga anak-anak lebih mudah untuk bermain ke tempat orang lain dalam waktu yang lama

Ø Penurunan : - Pada jaman kini banyak acara televisi yang mendidik sehingga orang tua tak susah-susah mendidiknya

Contoh peningkatan / penurunan penyimpangan sosial MASYARAKAT :

Ø Peningkatan : - Contohnya Mungkin karena warga menyepelekan kebersihan karena kini banyak diadakan kerja bakti yang diadakan rutin atau ada petugas kebersihan di suatu komplek mereka membuang sampah bukan pada tempatnya

Ø Penurunan : - Karena tahun ini banyak peraturan lalu lintas yang jika dilanggar mendapat denda yang besar atau resiko tinggi masyarakat menjadi lebih patuh oleh peraturan-peraturan tersebut.

Apakah Anda Puas ?

Saya Yakin pasti jawaban anda tidak karena anda jengkel pada saya

Dan Saya Juga yakin anda akan mengejek saya

Pertanyaan:

Bagaimana bila anda mempunyai Hp yang tidak lengkap fiturnya padahal jaman sekarang Hp Hp lengkap fiturnya dan teman teman mengejekmu ? Jelaskan !

Apa yang akan anda lakukan jika anda ketahuan membawa hp di sekolah ?

Apa Harapan anda terhadap orang yang berani melanggar peraturan ? Jelaskan !

Di mana saja anda melakukan pengamatan dan bagaimana caranya anda bisa membuat tabel itu ?

Bagaimana sikap anda apabila anda menjadi salah satu orang yang di pameri hp teman anda ?

Jawaban:

Anda tahu saya peminder jadi jika saya mempunyai Hp yang tidak lengkap fiturnya saya tidak akan membawanya lagi pula saya sudah tercukupi dengan laptop ini

Mengingat saya adalah anak yang jujur saya akan menyerahkanya, lagi pula saya tidak punya Hand Phone

Tentu semua orang tahu harapanya agar dia cepat sadar, karena melanggar itu perbuatan yang tidak baik, selain merugikan orang tanpa sadar kita juga rugi

Sebenarnya saya tidak melakukan pengamatan khusus, saya hanya mengamati lingkungan sekitar. Contohnya : saya mengamati lingkungan masyarakat dari dalam angkutan umum, saya mengamati lingkungan sekolah saat saya hendak pergi ke kelas

Masa Bodoh, jika saya di pameri saya cukup mengatakan “O….. Ngoten to, eaaalah”